Dosen Polman Negeri Babel Luncurkan Program Sosialisasi Merek dan SNI untuk Dukung IKM di Bangka
Politeknik Manufaktur Negeri Bangka Belitung (Polman Babel) kembali menjalankan program pengabdiannya melalui kegiatan sosialisasi bertajuk "Merek dan SNI bagi Industri Kecil dan Menengah (IKM)", yang sukses diselenggarakan di Resto, Coffee and Bakery Pantai Indah Batu Bedaun, Sungailiat, Kabupaten Bangka, pada Selasa (01/10/2024).
Acara ini dihadiri oleh 21 peserta yang terdiri dari pelaku IKM Kecamatan Sungailiat dan Pemali.
Kegiatan ini merupakan bagian dari Program Inovasi Kreatif untuk Mitra Vokasi yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman pelaku IKM mengenai pentingnya merek dagang (brand) dan Standar Nasional Indonesia (SNI) dalam meningkatkan daya saing produk di pasar lokal dan global. Selain memberikan pengetahuan teknis, program ini juga berfokus pada perlindungan hukum terkait merek dan standar kualitas produk.
Salah satu pembicara utama, Dr. Fajar Sulaeman Taman, M.Si, M.IPLaw dari Kantor Wilayah Kemenkumham Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, menyampaikan materi mengenai pentingnya perlindungan merek dagang sebagai langkah strategis untuk memperluas pangsa pasar dan menjaga orisinalitas produk.
“Perlindungan merek bukan sekadar formalitas, tetapi strategi yang dapat melindungi usaha dari persaingan yang tidak sehat,” tegas Dr. Fajar.
Acara ini dibuka oleh Indra Dwisaputra, M.T., Kepala Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Polman Babel. Dalam sambutannya, Indra memberikan apresiasi atas antusiasme para pelaku IKM yang hadir.
Sanusi SST, MM.Kes, Kepala Bidang Perindustrian dari Disperindag Kabupaten Bangka, juga turut memberikan sambutan. Ia menekankan pentingnya merek dan SNI dalam mendukung pertumbuhan usaha lokal di Bangka," katanya.
Ketua Panitia, Dr. Ilham Ary Wahyudie, M.T., yang diwakili oleh Dr. Sukanto, M.Eng., menekankan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk membekali pelaku IKM dengan pengetahuan dasar mengenai perlindungan produk melalui branding. “Merek dagang bukan hanya meningkatkan nilai produk, tetapi juga melindungi produk dari pemalsuan dan kompetisi tidak sehat,” ungkapnya.
Dr. Ilham juga menyatakan bahwa sosialisasi ini merupakan langkah penting bagi pelaku usaha lokal agar tidak hanya fokus pada kualitas produk, tetapi juga pada pentingnya melindungi merek sebagai aset bisnis yang berharga. "Kami ingin para pengusaha kecil ini lebih memahami kekuatan dari sebuah merek dan perlindungannya," tambahnya.
Subekti Saputra, S.TP, M.M. dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung turut memberikan pemaparan terkait Standar Nasional Indonesia (SNI). Menurut Subekti, meski SNI bersifat sukarela, ada standar-standar tertentu yang wajib dipenuhi untuk keselamatan dan kepentingan publik, seperti kesehatan dan keamanan.
Lebih lanjut, Subekti juga mendorong pelaku IKM untuk meningkatkan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) pada produk mereka. “Dengan memenuhi TKDN, kita dapat memperkuat posisi produk lokal di pasar nasional dan internasional,” jelasnya, sambil menegaskan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan pelaku IKM dalam mencapai target ini.
Di akhir acara, para peserta sosialisasi menyatakan rasa terima kasih mereka atas pengetahuan yang diberikan. Mereka berharap kegiatan semacam ini bisa lebih sering diadakan agar IKM lokal dapat berkembang lebih baik dan bersaing di pasar yang lebih luas, baik nasional maupun internasional.