Tim Dosen Polman Negeri Babel Kembangkan Smart Hydroponic, Solusi Pertanian Cerdas Berbasis IoT
Era baru pertanian modern mulai digerakkan, tim peneliti Politeknik Manufaktur Negeri Bangka Belitung (Polman Babel) berhasil mengembangkan Smart Hydroponic Monitoring System, sebuah terobosan yang mengubah sistem hidroponik konvensional menjadi sistem cerdas berbasis Internet of Things (IoT) dengan teknologi sensor untuk memantau dua parameter krusial secara real-time, yakni status nutrisi (PPM) dan volume air dalam tandon, Selasa (07/10/2025).
Penelitian ini melibatkan dosen Polman Babel, Better Swengky, S.Kom., M.Kom., Peprizal, M.Pd.T., dan Lesta, M.Si., bersama mahasiswa Rian Ardiansyah, Yosar Leman, Dahlia Meylani, Aldian Kurniawan, dan Sulistian yang berkolaborasi lintas bidang antara rekayasa elektro dan informatika.
Saat ditemui di ruang kerjanya, Ketua Tim Penelitian Better Swengky, S.Kom., M.Kom. menjelaskan bahwa data dari sistem ini dapat diakses dengan mudah melalui aplikasi Android yang memberikan kendali penuh dan kepastian yang sebelumnya sulit diperoleh dari metode manual untuk menjawab tantangan klasik dalam hidroponik seperti fluktuasi nutrisi dan risiko kekurangan air, dengan data yang akurat dan bisa dipantau dari mana saja,” ungkapnya.
Menurutnya, proyek ini tidak hanya memperluas wawasan mahasiswa mengenai kompleksitas teknikal hidroponik modern, tetapi juga memberikan pengalaman praktis dalam menerapkan ilmu teknik elektro ke dunia pertanian.
“Mahasiswa belajar langsung bagaimana mengatur nutrisi dan menerapkan sensor untuk mendukung otomasi pertanian,” tambahnya.
Dosen lainnya, Peprizal, M.Pd.T., menuturkan sistem ini masih memiliki potensi besar untuk dikembangkan. Ke depan, inovasi ini bisa disempurnakan menjadi sistem yang lebih cerdas dan terjangkau agar dapat diadopsi oleh masyarakat luas maupun industri agar penelitian semacam ini terus berlanjut supaya mahasiswa semakin banyak mendapatkan pengalaman riset yang nyata,” jelasnya.
Ia menambahkan, pengalaman langsung seperti ini tidak hanya memperkuat kemampuan teknis mahasiswa, tetapi juga menumbuhkan rasa percaya diri untuk berinovasi.
“Mahasiswa belajar menjadi problem solver sejati di bidang rekayasa yang aplikatif,” sebutnya.
Sementara itu, Lesta, M.Si., menyampaikan apresiasi tinggi terhadap dedikasi seluruh anggota tim. Ia menilai keberhasilan pengembangan Smart Hydroponic Monitoring System ini dalam menghadirkan solusi konkret untuk mendorong efisiensi dan transformasi di sektor pertanian modern.
“karena riset ini mampu menjembatani teknologi IoT dengan dunia pertanian, menghadirkan sistem yang bukan hanya inovatif tetapi juga bermanfaat secara luas,” ucapnya.
Lebih lanjut, terima kasih atas dukungan pendanaan melalui program Hibah BIMA KEMENDIKTISAINTEK Tahun 2025, yang menjadi katalisator penting dalam pengembangan riset dan pembuatan prototipe sistem ini.
“Ke depan, kami akan terus menyempurnakan sistem ini agar dapat digunakan secara luas, tidak hanya oleh hobiis hidroponik, tetapi juga petani muda bisa berkontribusi dalam membangun ketahanan pangan nasional yang mandiri, cerdas, dan berkelanjutan,” tuturnya.
Dengan kata lain, penelitian ini menjadi langkah awal menuju ekosistem pertanian perkotaan yang lebih presisi, efisien, dan terhubung yang menjadi jembatan antara ilmu pengetahuan dan praktik di lapangan, tetapi juga fondasi penting menuju pertanian presisi di era Revolusi Industri 4.0," tegasnya.