HMJTM Polman Negeri Babel Berperan Aktif di Muswil Ke-4 Forwil IIA, Angkat Program Unggulan Teknik Mesin
Himpunan Mahasiswa Jurusan Teknik Mesin (HMJTM) Politeknik Manufaktur Negeri Bangka Belitung delegasi di Forum Wilayah (Forwil) IIA menggelar Pertemuan Mahasiswa Teknik Mesin dan Musyawarah Wilayah (Muswil) ke-4 di Gedung Pertemuan Graha Maras Kantor Bupati Bangka, Kamis (21/11/2024).
Acara ini mempertemukan 50 mahasiswa teknik mesin dari Sumatera Barat, Kepulauan Riau, Riau, Jambi, Sumatera Selatan, dan Bangka Belitung.
Menurut Amru Yahya Ayyas, Wakil Ketua Pelaksana yang juga mahasiswa Polman Babel, kegiatan berlangsung selama enam hari, mulai 18 hingga 23 November 2024. "Bangka Belitung menjadi tuan rumah kali ini, diwakili oleh mahasiswa mesin dari Universitas Bangka Belitung dan Polman Babel," ujarnya.
Rangkaian kegiatan yang diadakan meliputi kunjungan industri, pengabdian masyarakat, hingga rapat koordinasi wilayah. "Kita membahas program-program strategis untuk mendukung perkembangan teknik mesin ke depan," imbuh Amru, mahasiswa semester 3 Polman Babel.
Amru menambahkan, Muswil ini juga menjadi platform untuk mendorong mahasiswa teknik mesin lebih aktif berinovasi. "Kami ingin mahasiswa lebih kreatif dan siap menghadapi tantangan dunia industri," ujarnya.
Dengan berakhirnya Muswil ke-4, mahasiswa teknik mesin di wilayah IIA siap melaksanakan program kerja bersama yang telah dirancang untuk mendukung kemajuan teknologi dan masyarakat.
"Kami optimis kegiatan ini akan mempererat sinergi antarwilayah dan membawa manfaat besar, baik di bidang akademik, teknologi, maupun sosial," sebut Amru.
Selain itu, acara ini menjadi ajang bertukar ide dan koordinasi antarwilayah. Perwakilan mahasiswa asal Jambi, M. Tesar Hadiansyah, menjelaskan bahwa beberapa program unggulan telah disepakati, termasuk lomba karya tulis ilmiah, pameran teknologi, dan seminar.
"Kita juga mengadakan malam keakraban dan pengabdian masyarakat di setiap wilayah untuk mempererat hubungan serta mengenalkan karya mahasiswa kepada masyarakat," ungkap Tesar.
Salah satu inovasi yang dihasilkan dari kegiatan ini adalah mesin pencacah dan pelebur, yang dirancang bersama dalam sesi praktik teknologi. "Kami ingin menciptakan solusi konkret yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat," jelasnya.
Menurut Tesar, kegiatan selama enam hari ini memberikan banyak manfaat, tidak hanya bagi mahasiswa, tetapi juga untuk masyarakat yang dilibatkan dalam pengabdian. "Kami berharap program ini bisa memberi dampak nyata di setiap wilayah," ungkapnya.