Polmanbabel Sukses Gelar Workshop Computational Thingking Bagi Guru SD dan SMP
SUNGAILIAT-POLMANBABEL. Politeknik Manufaktur Negeri Bangka Belitung berhasil melaksanakan kegiatan workshop Computational Thinking (CT) bagi para guru Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) dengan sukses yang dilaksanakan di berbagai sekolah dasar Kabupaten Bangka mulai 29 Mei 2021 berlanjut sampai bulan Juli 2021.
Workshop Computational Thinking (CT) diikuti oleh 501 guru yang terdiri dari 261 guru SD dari 32 sekolah, 100 guru SMP dari 8 sekolah dan ditambah guru inti sebanyak 40 orang. Metode pelatihan yang diselenggarakan menggunakan sistem blended learning.
Para pemateri workshop yang membuat manusia menjadi kreatif dan inovatif ini sepenuhnya dari unsur akademisi dosen Polman Negeri Babel diantaranya Dr. Parulian Silalahi, M.Pd, Ahmat Josi, S.Kom, M.Kom, Yang Agita Rindri, S.Kom, M.Eng, Charlotha, M.Tr.T, Surojo, M.T, Indah Riezky Pratiwi, M.Pd dengan dibantu pelaksana teknis Heru Riva’i S,Si dan Efa Susanti, M.M.
Suksesnya kegiatan pengembangan SDM para guru SD dan SMP diawali dengan sukses pembukaan workshop guru inti di SMP Negeri 5 Sungailiat pada 29 Mei lalu yang dihadiri oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bangka, Wakil Direktur I Bidang Akademik Polman Negeri Babel, Kepala Sekolah SMP Negeri 5 Sungailiat, Narasumber, dan para peserta dari guru SD maupun guru SMP.
Kegiatan terus berlanjut sepanjang bulan Juni melalui workshop guru sasaran 1 dilaksanakan di SD Negeri 32 Sungailiat, workshop guru sasaran 2 dilaksanakan di SD Negeri 10 Sungailiat dan workshop guru sasaran 3 dilaksanakan di SD Negeri 29 Sungailiat. Kegiatan akan dilaksanakan juga di bulan Juli akan datang dengan agenda yang telah dipersiapkan.
Kepala Pusat Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (P3KM) Polman Negeri Babel sekaligus sebagai narasumber workshop Computational Thinking, Drs.Parulian Silalahi menyebutkan Computational Thinking pada dasarnya adalah kemampuan problem solving, untuk mencari solusi yang efisien dan efektif dari persoalan manusia di sekitarnya. CT membuat manusia menjadi kreatif dan inovatif, untuk menghasilkan solusi-solusi persoalan kompleks dalam kehidupan sosial saat ini dan masa yang akan datang. Kemampuan CT perlu diasah secara terus menerus, agar menjadi kebiasaan bahkan membudaya.
“ Perlu disadari masih banyak guru di Indonesia yang belum mengenal CT, maka kemampuan CT perlu ditumbuhkan ke siswa, melalui pengenal workshop CT kepada guru“ kata Parulian saat dikonfirmasi terkait kegiatan workshop Computational Thinking, Selasa (29/06/2021).
Parulian menambahkan untuk mensosialisasikan CT dengan cara yang menyenangkan kepada para guru, sehingga guru dapat mengajar dengan lebih baik, maka didukung oleh sebuah gerakan PANDAI yaitu gerakan yang didukung oleh google. Program Gerakan PANDAI menyelenggarakan serangkaian pelatihan yang diselenggarakan secara berjenjang, yaitu :
- Pelatihan untuk Dosen Pembina Guru, yang akan melatih guru inti;
- Pelatihan untuk Guru Inti yang akan melatih guru sasaran. Satu guru inti akan menjadi mentor dan PR guru sasaran;
- Pelatihan untuk guru sasaran yang akan melatih siswa, dilaksanakan oleh Guru Inti dengan monev oleh Dosen Pembina Guru;
- Pelatihan untuk siswa sebagai bagian dari kegiatan pembelajaran, sebagai muatan kurikuler jika memang dapat diaplikasikan langsung, atau sebagai kegiatan ekstra-kurikuler jika tidak dapat dilakukan secara langsung.