Mahasiswa TRPM Polman Negeri Babel, Dapat Wawasan Gambar Teknik Mesin 1 Bersama Dosen Praktisi PT Timah
Dosen praktisi dari PT Timah, Tbk, Dwi Prayitno, hadir memberikan kuliah pada mata kuliah Gambar Teknik Mesin 1 di laboratorium Studio Gambar, Jumat (22/11/2024).
Kegiatan ini diikuti oleh 31 mahasiswa semester 1 dari Program Studi D4 Teknik Rekayasa Perancangan Manufaktur (TRPM).
Dwi Prayitno, yang menjabat sebagai Asst Operational Excellence di PT Timah, membawakan materi yang berfokus pada prinsip dasar menggambar teknik dan aplikasinya di dunia industri.
"Penguasaan teknik menggambar adalah kunci untuk menghasilkan desain yang akurat dan sesuai standar manufaktur," ujarnya.
Dalam sesi tersebut, mahasiswa mendapatkan wawasan langsung tentang standar industri yang diterapkan dalam proses perancangan di PT Timah, termasuk teknik interpretasi gambar kerja yang digunakan dalam proyek-proyek besar.
Dwi juga memberikan motivasi kepada mahasiswa agar percaya diri dan terus mengembangkan keterampilan teknis. "Kesempatan untuk belajar dan mengasah kemampuan di bangku kuliah seperti ini harus dimanfaatkan maksimal," tegasnya.
Sementara itu, Idiar, M.T., selaku dosen pengampu mata kuliah ini, menyampaikan apresiasinya atas kontribusi Dwi Prayitno. "Hadirnya praktisi memberikan perspektif nyata dari dunia kerja kepada mahasiswa, sehingga teori yang dipelajari menjadi lebih relevan." katanya.
Idiar juga berharap kolaborasi dengan PT Timah terus berlanjut. "Kami ingin membangun koneksi yang lebih kuat dengan industri untuk meningkatkan kompetensi lulusan yang siap bersaing," tuturnya.
Kuliah bersama praktisi ini menjadi salah satu langkah Polman Babel dalam mendekatkan mahasiswa pada dunia industri, menciptakan lulusan yang tidak hanya kuat secara akademik, tetapi juga siap menghadapi tantangan lapangan.
"Ke depan, Polman Babel berkomitmen untuk terus menghadirkan dosen praktisi dari berbagai sektor industri guna meningkatkan kualitas pendidikan berbasis aplikasi nyata," ungkapnya.
Kolaborasi semacam ini tak hanya memperkuat keahlian mahasiswa, tetapi juga menjembatani gap antara teori dan praktik yang sering menjadi tantangan pendidikan vokasi," jelas Idiar.