Ir. Dedy Ramdhani Harahap, M.Sc.(Eng) Inspirasi di Balik Sukses Alumni Polman Negeri Babel, Raih Beasiswa Intense Taiwan
Tiga alumni Politeknik Manufaktur Negeri Bangka Belitung (Polman Babel) berhasil lolos dalam program beasiswa INTENSE Taiwan, Jumat (24/01/2025). Mereka adalah Jabar Al Haziz, Riyan Agung Prabowo, dan Adi Putera Zhou, yang akan melanjutkan pendidikan mereka di universitas-universitas ternama di Taiwan.
Jabar Al Haziz, lulusan Diploma III Teknik Perancangan Mekanik, akan melanjutkan studinya di Taiwan Steel University of Science and Technology. Sementara itu, Riyan Agung Prabowo, yang juga lulusan Diploma III Teknik Perancangan Mekanik, diterima di Mingshin University of Science and Technology (MUST) Taiwan. Adi Putera Zhou, lulusan Sarjana Terapan Teknologi Rekayasa Perangkat Lunak, akan menimba ilmu di Chaoyang University of Technology (CYUT) Taiwan.
Program INTENSE Taiwan merupakan inisiatif bergengsi yang memberikan kesempatan emas bagi mahasiswa untuk melanjutkan studi sekaligus berkarir di luar negeri dan Program ini dirancang untuk memberikan jaminan karir bagi para mahasiswa, sekaligus mendukung kebutuhan industri di Taiwan.
Menurut Ir. Dedy Ramdhani Harahap, M.Sc.(Eng), sebagai Advisory Consultant atau Konsultan Penasehat INTACT BASE , semua fasilitas dan kebutuhan mahasiswa yang lolos beasiswa akan sepenuhnya ditanggung oleh pihak penyelenggara.
“Mahasiswa yang lolos tidak perlu khawatir soal biaya. Semua kebutuhan, mulai dari tiket transportasi dari Indonesia ke Taiwan, paspor, medical check-up, hingga dokumen administrasi lainnya, akan diurus oleh penyelenggara,” ungkap Dedy saat ditemui.
Selain pendidikan gratis, penerima beasiswa juga mendapatkan tunjangan bulanan sebesar Rp5 juta. Tidak hanya itu, saat menjalani program magang di perusahaan Taiwan, mereka berpeluang meraih gaji fantastis sebesar Rp14-16 juta per bulan, di luar tunjangan lainnya.
“Setelah menyelesaikan studi, mereka juga akan langsung bekerja di perusahaan mitra dengan kontrak dua tahun dan gaji mencapai Rp20-25 juta per bulan,” tambah Dedy.
Hal yang tak kalah penting, program ini juga memberikan kebijakan fleksibel terkait izin studi. Mahasiswa diperbolehkan pulang ke Indonesia jika ada kebutuhan mendesak, selama mengikuti aturan kampus dan perusahaan tempat magang," tuturnya.
Salah satu penerima beasiswa, Riyan Agung Prabowo, mengungkapkan rasa syukur dan semangatnya. Kami sangat berterima kasih atas kesempatan ini. Dengan dukungan penuh dari pihak kampus dan penyelenggara program, serta niat dan tekad yang kuat, kami siap melanjutkan studi di Taiwan,” ungkapnya.