FGD PENGEMBANGAN POLMANBABEL, PROF. YULIANSYAH: BENTUK PRODI BARU ADA 2 TAHAP
SUNGAILIAT – POLMANBABEL. Politeknik Manufaktur Negeri Bangka Belitung (Polmanbabel) melaksanakan Focus Group Discussion (FGD) terkait rencana pengembangan Polmanbabel di ruang presentasi kampus Polmanbabel, Kamis 03 Desember 2020.
Materi diskusi FGD mengenai rencana persiapan Polmanbabel untuk mendirikan program studi baru dengan mengundang narasumber, Prof. Yuliansyah., S.E., M.SA., Ph.D., Akt., CA Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah II Palembang. Hadir di FGD Direktur, Wakil Direktur, Kajur dan Kepala Unit Kerja Polmanbabel dengan tetap mematuhi protokol kesehatan.
Direktur Polmanbabel, I Made Andik Setiawan, M.Eng., Ph.D menyampaikan kegiatan ini dilaksanakan untuk berdiskusi tentang pendirian program studi baru, mengenai syarat-syarat dan proses pembukaan program studi baru di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) khususnya Perguruan Tinggi Vokasi seperti Polmanbabel. Made juga menambahkan bahwa Polmanbabel juga sudah mendapat dukungan dari provinsi, Polmanbabel telah ada kerjasama dengan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung untuk mengelola lahan BBIS.
“ Saat ini Polmanbabel masih memiliki lahan 4,6 Hektar yang berada di Air Kantung Sungailiat, melalui FGD ini agar kita mengetahui syarat yang harus dipenuhi untuk pengembangan Polmanbabel khususnya penambahan program studi “ kata Made dalam sambutannya, (03/12).
“ Kami ucapkan selamat datang kepada Prof. Yuliansyah yang juga berasal dari Bangka, semoga kehadiran beliau pada diskusi ini akan memberikan manfaat yang besar bagi Polmanbabel “ lanjutnya
Diskusi FGD Kepala LLDIKTI Wilayah II, Direktur dan Wakil Direktur Polmanbabel di ruang presentasi Polmanbabel, Kamis (03/12). Foto Hms
Mengenai persyaratan pembukaan program studi baru, Prof.Yuliansyah menjelaskan syarat minimal lahan yang harus di miliki PTN seluas 5000 m2 dan sekarang ini verifikasi berkas lebih mudah dan cepat melalui LLDIKTI karena format dibagi dalam 2 tahap yaitu tahap pertama verifikasi SDM dengan minimal tersedia 5 dosen dan tahap kedua mengenai aspek hukum, umum, keuangan, mahasiswa.
“ Aturan sekarang ini, jika ingin bentuk program studi baru tidak perlu lama menunggu proses verifikasi karena bentuk prodi baru ada 2 tahap yang akan kami proses “ ujar Prof. Yuliansyah.
“ Tahap awal yang sangat penting dan utama bagi perguruan tinggi yaitu SDM nya, ketersediaan dosen pada prodi baru tersebut, minimal dosen harus 5 orang. Syarat dosen tidak bisa ditawar-tawar karena ini juga syarat utama dalam akreditasi “ lanjutnya.
“ Jika syarat dosen tidak terpenuhi, tahap selanjutnya tidak perlu di verifikasi lagi. Jika syarat dosen memenuhi, baru kemudian LLDIKTI melanjutkan ke tahap selanjutnya. Untuk mendirikan prodi baru tidak melihat rasio tetapi cukup ada 5 dosen saja “ jelasnya.
Yuliansyah melanjutkan, tahap kedua akan dilihat aspek hukum dan aspek umumnya seperti ruangan yang tersedia, ukuran ruangan, keuangan, ketersediaan fasilitas seperti perpustakaan dan jumlah buku dan lainnya. Yuliansyah meyakini bagi PTN mungkin tidak terlalu terkendala mengenai syarat kedua ini, yang terutama ketersediaan dosen.
Selain itu, Kepala LLDIKTI Wilayah II ini juga menjelaskan program – program yang ada di LLDIKTI II, ada 12 program yang akan direncanakan tahun depan. Ada beberapa program yang mengena bagi PTN seperti program doktor, kerjasama ke luar negeri terkait tukar mengajar, dan program teleconference yang memuat seminar nasional dan internasional melalui webinar secara gratis. Disamping itu para dosen juga dapat mendaftarkan diri menjadi narasumber sesuai dengan bidang ilmu dan skill yang dimilikinya.
Serah terima plakat oleh Direktur Polmanbabel, I Made Andik Setiawan kepada Prof. Yuliansyah di ruang presentasi Polmanbabel, Kamis (03/12). Foto Hms
Kegiatan FGD ini diakhiri dengan penyerahan plakat oleh Direktur Polmanbabel I Made Andik Setiawan kepada Prof. Yuliansyah. Sebelumnya Prof. Yuliansyah juga dibawa mengunjungi tempat-tempat praktek mahasiswa di ruang bengkel, laboratorium Polmanbabel.