Diskusi Program Penguatan Ekosistem Kemitraan, Polman Babel Bersama Stakeholder Gali Potensi Daerah Dalam Mempersiapkan Lulusan Siap Kerja
SUNGAILIAT-POLMANBABEL. Politeknik Manufaktur Negeri Bangka Belitung (Polman Babel) telah melaksanakan kegiatan diskusi pertama Program Penguatan Ekosistem Kemitraan untuk Pengembangan Inovasi Berbasis Potensi Daerah di Provinsi Sumatera Selatan dan Bangka Belitung bersama stakeholder dari unsur Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada minggu lalu.
Pihak Polman Babel bersama stakeholder menggali potensi daerah di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung khususnya sebagai bahan untuk mempersiapkan lulusan siap kerja dari pendidikan vokasi seperti Polman Babel.
Tim Peneliti dari Polman Negeri Babel dalam program ini mengundang Sekretaris Daerah, Kepala Bappeda, Kepala Disperindag, Kepala Disnaker, Kepala Dindik Provinsi Kepulauan Bangka Belitung serta Pimpinan BPJS Ketenagakerjaan wilayah Babel.
Diskusi yang dilaksanakan pada 13 November 2023 di ruang presentasi Polman Negeri Babel ini, membahas isu – isu strategis yang menjadi potensi unggul daerah Kepulauan Bangka Belitung dan keterkaitannya terhadap kebutuhan tenaga kerja produktif.
Direktur Polman Negeri Babel menyambut dengan baik kehadiran dari pihak Pemerintah Daerah ke Polman Babel untuk membahas kebutuhan daerah terhadap sumber daya manusia yang kompeten.
“ Terima kasih kepada kepala dinas yang hadir, semoga ini langkah awal bagi kita semua dalam menyediakan SDM yang berkualitas untuk pembangunan daerah, “ ujar Made dalam sambutannya (13/11).
Diskusi diawali dengan pemaparan dari tim peneliti, Ramli menjelaskan maksud dan tujuan pelaksanaan program penguatan ekosistem kemitraan yang bermanfaat bagi daerah Bangka Belitung.
“ Program ini untuk menyusun keselarasan jumlah tenaga kerja di daerah dengan kebutuhan akan tenaga kerja sekaligus kompetensi yang diharapkan dari dunia usaha dan dunia industri sehingga akan tercipta ekosistem yang baik, “ kata Ramli.
Menurutnya, saat ini kualifikasi atau keterampilan lulusan khususnya vokasi masih kurang sesuai dengan kebutuhan kualifikasi dunia usaha dunia industri (DUDI) dan masyarakat daerah karena masih kurang kuatnya koordinasi antara pendidikan vokasi, pemerintah daerah, dudi, dan masyarakat sehingga sangat diperlukan keselarasan dan ekosistem kemitraan.
“ Melalui program dan diskusi ini akan ada gambaran terkait pemetaan dan keselarasan supply demand dalam sebuah ekosistem kemitraan, “ lanjutnya.
Selain itu, juga akan meningkatkan kuantitas dan kualitas kemitraan, interaksi, peran dan komitmen serta partisipasi Pemda, Dudi, dan pemangku kepentingan strategis di Bangka Belitung terhadap implementasi kebijakan dan program prioritas pendidikan vokasi.
Ramli juga mengatakan dalam program ekosistem, Polman Babel sebagai anggota konsorsium dari beberapa perguruan tinggi vokasi, sebagai pengampu kegiatan ini dari Politeknik Negeri Sriwijaya yang mencangkup wilayah Sumatera Selatan dan Bangka Belitung.
“ Polman Babel hanya sebagai anggota konsorsium dari program ini dan dipercayakan untuk mengkoordinir potensi wilayah Bangka Belitung, “ katanya.
Lebih lanjut, Ia menjelaskan sistem dari penelitian dari program ini dengan melalui metode workfoce planning, innovation planning dan policy brief.
Tim Peneliti memaparkan rencana program penguatan ekosistem kemitraan kepada stakeholder dalam kegiatan diskusi pertama di ruang presentasi Polman Negeri Babel, Senin 13 November 2023.
Sementara itu, Kepala Bappeda Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Feri Insani mengatakan Bangka Belitung memiliki potensi unggul diantaranya pertambangan, kehutanan, pertanian, kelautan dan agro.
“ Tantangan kita, di pertambangan kita tidak bisa berharap banyak karena sifatnya tidak dapat diperbarui dan juga terbatas, dibidang kehutanan kekurangannya perlu regenerasi ratusan tahun, “ katanya.
“ Potensi yang mendukung saat ini pertanian, juga kelautan dan agro karena ini potensi produktif untuk dijadikan arah kebijakan ke depan, “ lanjutnya.
Senada dengan Elius Ghani selaku Kepala Tenaga Kerja Provinsi Kepulauan Babel menjelaskan kebutuhan tenaga kerja diberbagai sektor usaha seperti pertanian, perikanan, kehutanan, pertambangan dan penggalian serta juga industri pedagangan dan industri pengelolaan.
Ia juga sudah melakukan rapat internal dan memetakan tugas pengumpulan data berkaitan dengan rencana tenaga kerja di Bangka Belitung berdiskusi dengan Kementerian Tenaga Kerja RI.
“ Terkait gambaran data tenaga kerja sudah kami rapatkan dan dipetakan, kami juga sudah diskusi kepada pihak Kementerian Tenaga Kerja, ditargetkan satu sampai dua bulan data sudah terkumpul, “ tegasnya.
Menurutnya program ini sangat baik dilaksanakan agar dapat memperoleh keadaan wilayah yang sesungguhnya, mulai dari data kemudian membuat prediksi, membentuk ekosistem yang sesuai antara perguruan tinggi dan DUDI di Babel sehingga bisa ditargetkan dari hasil program ini, akan ada pembukaan program studi baru di Bangka Belitung sesuai kebutuhan di lapangan.